Rabu, 25 April 2012

Cewe Narsis S3xy







kumpulan kemben melorot artis..

kumpulan kemben melorot artis.. 
[imagetag] www.up2det.com [imagetag]

Banyak kejadian lucu yang terjadi dalam dunia hiburan. Namun tak jarang juga, kejadian memalukan dialami oleh beberapa selebriti. Seperti beberapa nama di bawah ini, yang sepertinya harus menanggung malu karena bajunya melorot.

1. Dewi Perssik

[imagetag] www.up2det.com [imagetag]
Dewi Perssik

Pedangdut yang satu ini mungkin ingin menunjukkan profesionalitas di atas panggung. Bahkan saat busana yang dikenakannya terlepas pun, ia tetap berjoged, sementara tim wardrobe membereskannya.

2. Julia Perez

[imagetag] www.up2det.com [imagetag]
Julia Perez

Untung hanya tali bajunya saja yang melorot. Bayangkan jika bajunya ikut melorot! Pasti bakal jadi berita yang sangat heboh, ya?

3. Sarah Azhari

[imagetag] www.up2det.com [imagetag]
Sarah Azhari

Sama seperti Depe dan Jupe, Sarah juga mengalami hal memalukan ini saat tampil di atas panggung. Kembennya melorot, dan bagian dalamnya kelihatan, meski tertutup aksesori di dadanya.

4. Citra Yunita

[imagetag] www.up2det.com [imagetag]
Saipul Jamiell - Citra Yunita

Yang satu ini, beda dari yang lain. Kemben yang dikenakannya entah melorot atau model bajunya memang melorot, atau sengaja dibuat melorot. Yang jelas, bagian dalamnya pun nyaris nampak.

5. Charmian Chen

[imagetag] www.up2det.com [imagetag]
Charmian Chen

Kalau ini memang bukan artis Indonesia. Tapi ia mengalami kejadian kemben melorot juga. Bukan di atas panggung, bukan juga sengaja. Monyet-monyet nakal di taman ini yang sepertinya penasaran. :D

Sadar atau tidak sadar, sengaja atau tidak sengaja, kejadian seperti ini seharusnya membuat seseorang merasa malu. Bagaimana kira-kira perasaan mereka ya?


Cewek SMA Sekarang Emang Genit and Bikin Konak

Cewek SMA Sekarang Emang Genit and Bikin Konak

Cewek Sekarang Lebih Ganas Dari Cowok


[imagetag] www.up2det.com [imagetag][imagetag] www.up2det.com [imagetag][imagetag] www.up2det.com [imagetag][imagetag] www.up2det.com [imagetag]
[imagetag] www.up2det.com [imagetag]
emang sich foto diatas masih dalam tahap sewajarnya, tapi gayanya itu lo yang bisa membuat pria terpana, haha. apalagi para laki laki playboy.haha, terlihat dengan jelas gaya mereka kek nafsu banget gtu, nafsu apaan ane juga kurang tau gan. nafsu makan kali ya..haha.
tapi kalau foto diatas kurang narsis gan, silahkan disimak foto di bawah ini gan, yang lebih hot lagi, lebih narsis lebih sexy gayanya gan, yang bisa membuat mata lelaki melotot kalau melihatnya..hehe gak termasuk ane gan. silahkan kawan cek sendiri ja di bawah ini Kumpulan foto nakal abg smu.



[imagetag] www.up2det.com [imagetag]
[imagetag] www.up2det.com [imagetag]
[imagetag] www.up2det.com [imagetag]
[imagetag] www.up2det.com [imagetag]
[imagetag] www.up2det.com [imagetag]
[imagetag] www.up2det.com [imagetag][imagetag] www.up2det.com [imagetag]
[imagetag] www.up2det.com [imagetag]
[imagetag] www.up2det.com [imagetag]
[imagetag] www.up2det.com [imagetag]
[imagetag] www.up2det.com [imagetag]
[imagetag] www.up2det.com [imagetag]
[imagetag] www.up2det.com [imagetag]


CEWEK BAHENOL a.k.a Montok

CEWEK BAHENOL a.k.a Montok
[imagetag] www.up2det.com [imagetag]

[imagetag] www.up2det.com [imagetag]
[imagetag] www.up2det.com [imagetag] [imagetag] www.up2det.com [imagetag] [imagetag] www.up2det.com [imagetag][imagetag] www.up2det.com [imagetag] [imagetag] www.up2det.com [imagetag] [imagetag] www.up2det.com [imagetag][imagetag] www.up2det.com [imagetag]

Selasa, 24 April 2012

Kisah Laura Lazarus : Pramugari Lion Air yang Selamat pada Kecelakaan di Bandara Adi Sumarmo Solo



Tubuh Laura Lazarus (24) pernah dikumpulkan bersama jenazah. Korban musibah pesawat Lion Air di bandara Adi Sumarmo, Solo 30 November 2004. Rintihannya sayup-sayup terdengar. Mengagetkan petugas yang merapikan korban tewas.

Laura kecil hidup dalam keluarga sangat sederhana. Ayahnya tertimpa masalah pekerjaan. Rumah pun dijual untuk menutup hutang. Peristiwa pahit itu menimbulkan rentetan panjang masalah keluarga. Setelah menumpang di rumah Oma, mereka mendirikan rumah di atas bekas kuburan anjing, 2x40 m. Pindah dari kontrakan satu ke kontrakan yang lain di lingkungan kumuh di Jakarta Barat.

Masalah ekonomi kerap memicu pertengkaran orangtuanya. Laura dan Dewi, adiknya menjadi sasaran kemarahan mereka. "Bisa bayangkan, kami berempat pernah tinggal di rumah papan ukuran 3x4m. Karena sempit, kaki atau kepala kami melewati pintu rumah yang dibuka. Semua orang yang lewat lihat kami…" kata Laura yang saat wawancara didampingi Dewi, adiknya di sebuah mal di daerah Kelapa Gading, Jakarta.

Makan adalah persoalan hampir setiap hari. Satu kali saat makan tiba, hanya ada seribu rupiah. Ibunya menyuruh Dewi membeli terong. "Mama membuat sambal, kami makan dengan sangat lahap. Enaknya masih kebayang…," ujar Dewi terkekeh.

Syukur, Ibunya seorang pekerja keras. Selalu berjuang agar mereka bisa makan dan kedua anaknya tetap bersekolah. Sebelum berangkat ke sekolah, Laura kerap membantu, menyunggi tampah atau penampi berisi donat buatan ibunya, membawanya ke warung.



Urusan sekolah menjadi persoalan tersendiri bagi Laura dan Dewi. Mereka sering menahan malu di hadapan teman-teman sekolahnya. Ditegur atau dipanggil guru karena menunggak uang sekolah atau belum melunasi kewajiban lain. Satu kali, karena tidak punya sepatu hitam, Dewi mewarnai sepatu putihnya dengan spidol hitam. Dewi pakai sepatu kreasinya ke sekolah. Namun tak disangka hujan turun, sepatu basah, spidol itu luntur.
Di tengah-tengah kesulitan, datang pertolongan. Om Andre membantu biaya sekolah dan Om Hilton, menebus ijazah. Keduanya adalah adik ayahnya yang kerap membantu Laura dan Dewi. "Bahkan Om Hilton menawari membiayai kuliah. Namun tekadku waktu itu, setelah lulus, aku bekerja," kenang kelahiran Jakarta 25 Maret 1985, anak pertama dari dua bersaudara pasangan Jhon Lim dan Fanny.

Impian Masa Kecil
Cita-cita Laura tak pernah berubah. Saat ia masih kanak, wajah, penampilan dan gaya pramugari melekat erat dalam pikirannya. Terpatri di hati kecilnya yang paling dalam. Ia senyum-senyum sendiri tatkala membayangkan berseragam rapi, menenteng koper, berjalan anggun…Oh…cantiknya! Rasa bangga berjingkat-jingkat di hati yang kerap terluka dengan keruwetan persoalan orangtua. Pramugari yang pernah ia dengar, banyak uang, pintar dan bisa keliling dunia. Ahai…keliling dunia….keliling dunia. Wow!

Tak dapat ditunda. Inilah saatnya, pikir Laura. Tapi bagaimana caranya? Titik terang datang juga…. "Anak ibu datang saja bawa lamaran ke perusahaan penerbangan itu," kata salah seorang pelanggan kue bikinan Fanny.

Hati Laura benar-benar berdebar. Badan ditimbang dan diukur tingginya. Para pelamar berjajar menghadap para penyeleksi. "Kami sarankan datang kembali dua tahun lagi…," kata penerima CV Laura. Yah..usianya belum memenuhi syarat. Ia belum cukup umur, baru 16 tahun. Mama yang mendampinginya memberi penghiburan, " Jangan sedih…dua tahun kembali." Laura terhibur…, pramugari! Beberapa bulan kemudian, Laura mencoba di perusahaan penerbangan yang berbeda. Hasilnya sama, ditolak karena umur.

Tak mau menganggur, Laura melamar pekerjaan dan diterima menjadi staf administrasi bagian gudang. Pekerjaan yang membosankan bagi Laura. Penantian yang panjang menjadi pramugari.

Menjadi Pramugari
Juli 2003. Ditemani ibunya, Laura kembali melamar menjadi pramugari. Kali ini Laura tersandung kelebihan berat badan. Oh, baginya tak masalah. Ia akan berjuang menurunkannya. Pasti bisa! Beberapa bulan kemudian, ia kembali datang ke perusahaan penerbangan swasta yang sama, Lion Air. Interview dilakukan beberapa tahap. Laura diminta mengikuti training! Wah…senangnya bukan main.

Training yang cukup berat dilakukan selama tiga bulan. Mengenal semua jenis pesawat, cara menggunakan semua peralatan dalam kabin, prosedur keselamatan penumpang menjadi porsi utama sampai cara menghadapi itikad penumpang yang tidak baik. Mengevakuasi penumpang kalau terjadi kecelakaan. Pokoknya harus terlebih dulu menyelamatkan penumpang daripada diri sendiri. Instruktur menjelaskan sederetan sanksi yang akan menjerat bila melakukan pelanggaran.

Semua terbayang dengan jelas pertama kali menyeret koper keluar dari gang sempit rumahnya. Dan terbang. Menerima gaji dan berbagai tunjangan dari hasil pekerjaannya. Makan dan tidur di hotel berbintang sesampai di kota dan negara tujuan. Gaya hidup Laura berubah. Ia bisa membeli baju merk branded dan sepatu tiga pasang sekaligus. "Sering sekali barang yang dibeli tak terpakai…hanya ditumpuk di rumah. Karena yang dibeli keinginan bukan kebutuhan," sesal Laura.

Kecelakaan Itu
30 November 2004 Laura mendapat tugas rute Jakarta-Solo. Sudah beberapa hari sebelumnya perasaannya tak nyaman. Sampai di bandara, bergegas menuju flops, melihat nama crew yang bertugas hari itu. Hati Laura senang, Dessy, dijadwalkan pada penerbangan yang sama. Namun hari itu sikap Dessy tak biasa. Sahabat yang bawel ini terlihat pendiam. Laura tak ingin mengusik teman seperjuangan dalam musibah di Palembang. Pesawat mendarat melewati batas landasan pacu. Pesawat berhenti sejauh 50 meter dari bentangan kabel tegangan tinggi setelah roda ambles sedalam 50 cm ke dalam tanah. Seluruh crew bekerja keras. Mengevakuasi mereka sesuai prosedur. Syukurlah, tak ada korban meninggal dalam peristiwa itu.

Penerbangan sore, Lion JT 538 mengudara. Cuaca sangat buruk. Guncangan dan hentakan berulangkali. Perasaan Laura makin tak enak. Awak kabin memberi pengumuman agar para penumpang tetap menggunakan sabuk pengaman. "Para penumpang yang terhormat, kita sedang terbang dalam cuaca kurang baik…." disusul suara Captain. "Prepare for arrival". Hitungan menit pesawat akan segera mendarat di bandara Adi Sumarmo 18.14 WIB. Sungguh langit Solo kelam.

Detik mengejar detik berikutnya. Dan peristiwa mengerikan itu terjadi. Badan pesawat terhempas. Menimbulkan suara yang keras. Awak dan penumpang histeris. Jeritan pilu, erangan, rintihan kesakitan beradu dari segala arah. Tubuh Laura dihantam dan tertindih berbagai benda keras. Bau anyir pekat mengumpul di hidungnya. Kepala Laura terasa sangat berat.

Tubuh "Rusak" Berat
Tak lama kemudian dengan cepat orang bisa melihat peristiwa mengenaskan. Karena ada penumpang seorang reporter dan kameraman televisi swasta, korban selamat yang merekam peritiwa itu.

Menurut investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi pesawat mengalami hydroplaning. Hilangnya efektivitas pengereman saat mendarat. Akibat¬nya pesawat melaju hingga menabrak landasan pacu. Sebagian badan pesawat nyungsep di kuburan yang tak jauh dari bandara. Korban tewas 34 orang!

"Ini ada kenang-kenangannya," ungkap Laura yang kini mengelola usaha restoran Cobek Babe di daerah Kelapa Gading ini. Laura menunjukkan pipi sebelah kanan bekas jahitan dan kaki yang bergumpal-gumpal bekas 17 kali operasi. Daging paha Laura dicangkokkan ke betis kanan yang hilang. Pinggangnya patah. Daging pipi kanan tercabik dan tulangnya remuk. Dalam peristiwa itu Laura banyak kehilangan teman kerjanya, termasuk Dessy.

Mengalami Pemulihan
Laura sangat bersyukur masih diberi hidup. Pastilah ada rencana Tuhan baginya. Kesempatan kehidupan yang tak boleh sedikit pun ia sia-siakan. Beberapa media cetak dan elektronik menulis dan menayangkan kesaksiannya. Ia juga menulis kisahnya dalam buku Unbroken Wings.

Lewat peristiwa itu, Laura mengenal Tuhan secara pribadi, keluarga dipulihkan. Dan tak lama lagi ia bersaksi lewat lagu yang akan ia nyanyikan. Terbanglah Laura. Terbang dengan sayap yang tak akan pernah patah.


Buku Harian Seorang P3lacur : Aku Sudah Bertobat



Lia masih terus bergulat dengan laki-laki manapun. Dari orang kantoran sampai kuli bangunan Ia layani. Mereka bebas menikmati tubuh lia yang Indah, asalkan memiliki uang.

Seluruh warga kampung tersebut sudah muak dengan tingkah polah Lia, ya. Lia Amelia si Pelacur. Ia hanya dianggap sebagai biang kesialan di kampung. Tidak ada saudara yang bisa membujuk Lia untuk kembali ke jalan yang benar. Karena Lia tidak pernah mau menggubrisnya. Sebenarnya Lia anak yang baik, hanya karena disakiti pacarnya, yang menjadikan ia nekad, terjun dalam lembah hitam.

Seorang kawannya menunjukkan jalan terbaik melampiaskan dendam Lia pada laki-laki, pada keadaan yang kejam terhadapnya. Hari-harinya dilalui dalam pelukan laki-laki yang berbeda-beda, silih berganti.

Bertahun sudah waktu berlalu, Lia terjangkit penyakit kronis. Tidak seorang pun kawan, saudara, atau tetangga desa yang peduli padanya. Apalagi menengok melihat sakitnya.

Bahkan pas meninggalpun dianggap biasa saja. Layaknya kematian binatang. Lia tidak dikuburkan dengan layak. Orang kampungnya memang termasuk kolot. Jasadnya saja tidak boleh dikuburkan di Pemakaman desa.

Terkuburlah Lia, sang pelacur pada suatu tempat, di tanah kosong. Seorang teman Lia, sesama Pelacur, meratapi kematian Lia. Seorang diri.

Lima tahun sudah waktu berlalu dari saat itu. Saat penguburan Lia. Tidak seorangpun yang mengenang Lia. Lia hanyalah satu potret yang harus dirobek dari sejarah kampung, dari riwayat kampung yang teramat kolot. Yang masih menganggap kesalahan fatal, adalah hukuman seumur hidup bagi si pelaku. Apalagi bagi seorang lia, yang tidak berdaya apa-apa.

Lima bulan yang lalu kampung tersebut geger. Kampung di mana Lia terkubur dengan begitu saja, tanpa tata cara tanpa ritual. Sebuah proyek besar untuk Pembuatan jalan tol, kebetulan melewati kampong tersebut. juga melewati kuburan lia.

Buldozer yang memiliki kekuatan ratusan Ton, tidak mampu menembus tanah di mana Lia dikuburkan. Berkali-kali moncong bulldozer diarahkan, berkali pula orang terkesima. Karena tanah itu bagaikan batu karang yang teramat kokoh. Tidak tersentuh sama sekali. Namun saat di dengan gali dengan cangkul petani biasa, tanah itu begitu mudah dikeruk. Seakan tidak pernah terjadi keanehan apa-apa.

Semua mata terbelalak menyaksikan jasad yang masih membujur, dengan kondisi tubuh yang masih kelihatan segar, tidak seperti layaknya mayat yang sudah terkubur lima tahun lamanya. Bau harum semerbak tercium dari jasad itu. Harum yang lain dari parfum manapun. Harum yang belum pernah ada sebelumnya dibumi. Harum yang keluar dari jasad seorang Lia yang sudah terkubur lima tahun lamanya. Teman saya yang kebetulan sebagai mandor di situ, ikut kaget dan bingung juga. Semua warga gempar.

Oleh penduduk, dilacaklah keberadaan si jasad. Dari teman almarhum Lia yang masih menjalankan profesinya sebagai pelacur, terungkap bahwa sebenarnya, satu tahun sebelum kematiannya, Lia sudah bertaubat. Tapi taubat itu tidak pernah Lia ungkapkan kepada siapapun. Termasuk kepada teman akrabnya. Semua Lia curahkan pada buku hariannya. Tertulis lengkap.

Lia berusaha menjalankan semua perintahNya. Dari yang wajib dan yang sunah, bahkan semua yang sunah dia kerjakan. Lia menjalankan dengan Ikhlas. Buku harian itulah saksi utama semua ratapan dan jerit penyesalan seorang Lia, seorang Pelacur yang bertobat dengan diam-diam?

Semua mata berkaca-kaca. Terlihat begitu sedih dengan roman penyesalan yang jelas tergambar. Hari itu pemakaman Lia. Pemakaman kembali seorang (bekas) Pelacur yang pernah terhina begitu rupa.

Setelah terkubur selama lima tahun, Lia dimakamkan kembali dengan layak. Dimakamkan selayaknya pemakaman seorang manusia biasa. Diiringai doa-doa dan ratap penyesalan dari saudara dan warga kampung.

Kisah ini benar-benar terjadi, pada suatu tempat, di sebuah daerah di Indonesia.


Membuat Antena Sendok, Penguat Sinyal 3G Termurah

Bahan Membuat Antena Sendok RCS

Sendok Tipis

Kabel UsB ( untuk lebih hemat lagi, modem langsung di hubungkan ke UsB yg di komp juga bisa, tanpa memakai kabel UsB) ^.^

gabus (g' perlu klo modem langsung di colok ke komp)





membuatnya pun sangat mudah dan hanya membutuhkan 3 bahan untuk hasil yg maksimal, sendok, gabus dan kabel UsB.



cara pertama, bentuk pegangan sendok, sesuai dengan ukuran modem, dan setelah sendok di bentuk sesuai dengan bentuk/sesuai dengan ukuran modem, langkah berikutnya adalah memasang sendok ke Modem, dan setelah itu pasang juga kabel UsB nya, pada modem-komputer. hasilnya bisa di lihat pada gambar di atas.
Selamat mencoba,…. ^.^





oya dapat rekor muri lagi

Penghargaan Rekor Muri, sebagai ANTENA PENGUAT SINYAL 3G TERUNIK DAN TERMURAH.




Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More